Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 Kini Tawarkan Pengalaman AI yang Berbeda, Ini Alasannya

Samsung resmi merilis Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 dalam ajang Galaxy Unpacked 2025 di Brooklyn, New York. Kedua perangkat lipat terbaru ini hadir dengan One UI 8 berbasis Android 16, dan membawa teknologi Galaxy AI terbaru. Namun menariknya, meski berasal dari ekosistem yang sama, Samsung dengan sengaja merancang pengalaman kecerdasan buatan (AI) yang berbeda untuk Galaxy Z Fold dan Z Flip.

Bukan sekadar karena perbedaan desain, melainkan juga karena perbedaan karakter pengguna dan cara perangkat tersebut digunakan dalam keseharian.

Filosofi Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7: AI Harus Menyesuaikan Gaya Hidup Pengguna

Menurut Sally Hyesoon Jeong, EVP dan Head of Framework R&D Team Samsung, Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 dirancang dengan pendekatan pengguna yang sangat spesifik. Hal ini terungkap dalam sesi eksklusif media roundtable yang diadakan di William Vale Hotel, New York.

“Flip punya nilai portabel yang sangat berbeda dibandingkan Fold. Kami fokus bagaimana pengguna bisa melakukan banyak hal secara cepat tanpa harus membuka layar penuh,” ujar Sally.

Dengan kata lain, Samsung tidak ingin menciptakan pengalaman AI yang seragam, melainkan menyesuaikan kecerdasan buatan berdasarkan kebiasaan dan kebutuhan pengguna masing-masing perangkat.

Galaxy Z Flip: Ringkas, Ekspresif, dan AI Serba Cepat

Galaxy Z Flip 7 dirancang untuk pengguna yang aktif, mobile, dan ekspresif. Layar eksternal (FlexWindow) yang semakin besar dan canggih memungkinkan interaksi cepat—mulai dari membalas pesan, selfie fleksibel, hingga kontrol musik—tanpa membuka perangkat.

Namun, menanamkan AI seperti Gemini ke dalam layar kecil tentu bukan perkara mudah. Samsung menyadari tantangan ini dan mencoba menyederhanakan interaksi AI dalam ruang terbatas tanpa mengurangi kecerdasan yang ditawarkan.

“Mengoptimalkan Gemini di layar kecil dan mengatur komunikasi dalam waktu singkat adalah tantangan besar,” ungkap tim Samsung.

Maka dari itu, pada Galaxy Z Flip, AI difokuskan pada fungsi-fungsi praktis seperti asisten suara, pembuatan teks otomatis, atau saran cepat berdasarkan konteks aktivitas pengguna.

Galaxy Z Fold: Maksimalkan AI untuk Produktivitas dan Multitasking

Berbeda dengan Flip, Galaxy Z Fold 7 hadir sebagai perangkat yang lebih cocok untuk multitasking dan produktivitas tinggi. Dengan layar utama berukuran 8 inci, pengguna bisa menjalankan banyak aplikasi secara bersamaan, termasuk menggunakan AI untuk berbagai keperluan kerja dan hiburan.

Samsung bekerja sama dengan Google untuk mengintegrasikan Gemini dalam mode multi-jendela (multi-window). Gemini AI dapat muncul sebagai jendela mengambang yang tidak mengganggu aplikasi lain—sehingga pengguna tetap bisa mengedit dokumen sambil bertanya ke AI, atau browsing sambil berdiskusi dengan Gemini.

“Untuk Fold, layarnya besar, jadi kami bekerja sama dengan Gemini untuk membuat UI mengambang di mode multi-jendela,” tambah Sally.

Fitur ini menegaskan bahwa AI pada Z Fold bukan sekadar tambahan, melainkan bagian penting dari sistem kerja yang dinamis.

Bukan Satu Pengalaman untuk Semua, Tapi Sesuai Kebutuhan

Meski Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 sama-sama menggunakan One UI 8 dan Android 16, Samsung tidak membuat pengalaman Galaxy AI menjadi satu template umum. Justru sebaliknya, mereka memilih untuk mengembangkan fitur AI yang spesifik, relevan, dan intuitif sesuai dengan tipe pengguna masing-masing perangkat.

“Beberapa fitur memang tumpang tindih, tapi kami mencoba memberikan pengalaman spesifik untuk masing-masing perangkat, sambil tetap menjaga konsistensi antarmuka,” jelas Sally.

Langkah ini menunjukkan strategi Samsung yang semakin matang dalam mengembangkan ekosistem AI yang personal dan kontekstual, tidak hanya pintar secara teknis, tetapi juga relevan secara emosional bagi penggunanya.

Samsung Hadirkan AI yang Disesuaikan, Bukan Dipaksakan

Peluncuran Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 menjadi bukti bahwa Samsung tidak sekadar membenamkan AI demi tren, tetapi benar-benar merancang pengalaman yang menyatu dengan cara orang menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengutamakan pendekatan yang personal dan berbasis gaya hidup, Samsung menghadirkan kecerdasan buatan yang bukan hanya canggih, tetapi juga fungsional dan terasa natural. Inilah alasan mengapa Galaxy AI kini menjadi elemen inti dalam ekosistem Galaxy—bukan sebagai fitur tambahan, melainkan sebagai “rekan digital” yang memahami kebutuhan Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *